Pages

Jumat, 21 Januari 2011

Ikhlas Yang Aku Harapkan

Dalam biografi Al-Mawardi disebutkan, tidak ada satu pun karya-karyanya yang muncul selama hidupnya. Semua karyanya ia simpan di salah satu tempat. Ketika hendak meninggal dunia, ia berkata kepada orang kepercayaannya: "Buku-buku di tempat ini (sembari menunjukkan tempat yang dimaksud) adalah karyaku. Jika aku berada di detik-detik kematianku, letakkan tanganmu di tanganku. Jika tanganku berhasil memegang tanganmu, ketahuilah itu berarti tidak ada satupun bukuku yang diterima Allah subhanahu wa ta'ala. Untuk itu pergilah ke tempat yang aku maksud, ambillah bukuku di dalamnya, lau buanglah ke sungai Dajlah pada malam hari. Tapi, jika aku membentangkan tanganku dan aku tidak bisa memegang tanganmu, ketahuilah itu pertanda buku-bukuku diterima Allah subhanahu wa ta'ala dan aku berhasil mendapatkan apa yang aku harapkan, yaitu ikhlas". Orang kepercayaan Al-Mawardi berkata: "Ketika Al-Mawardi hendak meninggal dunia, aku letakkan tanganku di tangannya. Ternyata dia membentangkan tangannya dan tidak dapat memegang tanganku. Aku pun tahu itu pertanda buku-bukunya diterima Alloh subhanahu wa ta'ala. Setelah itu, aku menyebarkan buku-bukunya".

Al-Mawardi menghabiskan umurnya untuk menulis buku, ia tidak tidur, hingga beberapa malam dan mengaharamkan dirinya tidur. Setelah itu, ia ingin buku-bukunya di buang di sungai Dajlah, karena kekhawatirannya terkena riya'. (Wafiyyatu Al-A'yyan: 3/282)

Dapatkan faidah ilmu lebih banyak dengan membaca langsung dari sumbernya di sini:
http://www.nurulilmi.com/renungan/ruhiyah/66-ruhiyah/587-orang-orang-misterius.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar