‘Ali bin Abi Thalib mengatakan, “Mereka para salaf begitu berharap agar amalan-amalan mereka diterima daripada banyak beramal. Bukankah engkau mendengar firman Allah Ta’ala,
إِنَّمَا يَتَقَبَّلُ اللَّهُ مِنَ الْمُتَّقِينَ
“Sesungguhnya Allah hanya menerima (amalan) dari orang-orang yang bertakwa.” (QS. Al Ma-idah: 27)
Dari Fudhalah bin ‘Ubaid, beliau mengatakan, “Seandainya aku mengetahui bahwa Allah menerima dariku satu amalan kebaikan sebesar biji saja, maka itu lebih kusukai daripada dunia dan seisinya, karena Allah Ta’ala berfirman,
إِنَّمَا يَتَقَبَّلُ اللَّهُ مِنَ الْمُتَّقِينَ
“Sesungguhnya Allah hanya menerima (amalan) dari orang-orang yang bertakwa.” (QS. Al Ma-idah: 27).
Ibnu Diinar mengatakan, “Tidak diterimanya amalan lebih aku khawatirkan daripada banyak beramal.”
Abdul Aziz bin Abi Rawwad berkata, “Saya menemukan para salaf begitu semangat untuk melakukan amalan shalih. Apabila telah melakukannya, mereka merasa khawatir apakah amalan mereka diterima ataukah tidak.” [Latha-if Al Ma’arif, Ibnu Rajab Al Hambali, halaman 372-381, Daar Ibnu Katsir, Tahqiq: Yasin Muhammad As Sawaas]
Dapatkan faidah ilmu lebih lengkap dengan membaca langsung dari sumbernya di sini:
http://rumaysho.com/faedah-ilmu/15-faedah-ilmu/2779-para-ulama-tidak-yakin-kalau-amalan-mereka-diterima.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar