Umar bin al-Khaththab radhiyallahu ‘anhu mengatakan, “Antara seorang hamba dan rezekinya ada pemisah. Jika dia qanaah (merasa cukup) dan jiwanya merasa ridha, rezekinya akan menghampirinya. Akan tetapi, jika dia memaksa masuk dan meruntuhkan hijab itu, dia tidak akan bisa menambah rezekinya di atas kadar yang telah ditentukan untuknya.”
Sebagian salaf berkata, “Bertawakallah, maka engkau akan dianugerahi rezeki tanpa kelelahan dan susah payah.”
Al-Marwazi bertanya kepada al-Imam Ahmad tentang seseorang yang hanya duduk di rumahnya -padahal dia mampu untuk beraktifitas- dan mengatakan, “Aku akan duduk dan bersabar. Aku tidak akan mengharapkan sesuatu dari orang lain.” Al-Imam Ahmad menjawab, “Dia keluar dari rumahnya dan berbuat sesuatu lebih aku sukai. Kalau dia hanya duduk di rumahnya, aku khawatir, dia malah berharap akan ada orang yang mengiriminya sesuatu.”
(Jami’ul Ulum wal Hikam, Ibnu Rajab al-Hanbali, halaman 591-592)
Dapatkan faidah ilmu lebih lengkap dengan membaca langsung dari sumbernya di sini:
Majalah Asy Syariah no. 72/VI/1432 H/2011, rubrik Permata Salaf.
Permata Salaf Serial ke-2
Tidak ada komentar:
Posting Komentar