Imam Ibnul Qayyim rahimahullah berkata: “Shalat itu diwajibkan dalam bentuk yang paling sempurna dan paling bagus, sehingga menjadi perantara seorang hamba kepada Robbnya. Di dalam shalat terkandung pengagungan kepada Allah dengan seluruh anggota badan. Ucapan lisan, perbuatan kedua tangan dan kaki, kepala dan indera peraba dan seluruh bagian badan. Semuanya mengambil hikmah dalam ibadah yang agung ini. Di dalam shalat juga ada tahmid, tasbih dan takbir, persaksian yang benar dan berdiri di hadapan Sang Pencipta dengan status hamba yang rendah dan tunduk. Ketundukan ini dapat terlihat dengan ucapan orang yang shalat, punggung yang membungkuk sebagai tanda kerendahan dan khusyuk kepada Allah. Kemudian bangkit dari ruku’ sebagai persiapan untuk lebih tunduk lagi pada posisi berikutnya yaitu sujud. Maka dalam sujud dia meletakkan bagian tubuhnya yang mulia di atas tanah, ini sebagai bentuk ketundukan dan kerendahan diri kepada Allah.”
(Miftah Daar as-Sa’adah: 2/320, Ibnul Qayyim)
Majalah Al Furqon Edisi 7 Th.ke-9 1431/2010 hal.50-54
http://alqiyamah.wordpress.com/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar