Ibnu Jauzi rahimahullah berkata: “Wahai, orang-orang yang menyia-nyiakan usianya, sampai kapan engkau akan menunda taubat? Tidak ada alasan bagimu untuk menundanya! Sampai kapan orang akan berkata kepadamu: ‘Hai orang yang terfitnah dan tertipu?’ Kasihan sekali kamu ini! Bulan-bulan kebaikan telah berlalu, namun kamu masih menghitung bulan-bulan itu. Apakah kamu tahu amalan itu diterima atau ditolak? Apakah kamu tahu bahwa dirimu adalah orang yang menyambung tali silaturrahim atau yang memutuskannya? Apakah kamu tahu kelak akan meniti kebahagiaan atau pada mukamu tergambar penyesalan? Apakah kamu mengetahui bahwa dirimu adalah salah seorang penghuni Neraka atau Istana?” [Bahrud Dumuu’ karya Ibnul Jauzi, tahqiq Ibrahim Bajis halaman 57]
Beliau rahimahullah juga berkata: “Kelalaian apakah ini, padahal kalian bisa menyaksikan? Ketidaksadaran apakah ini, padahal kalian masih terjaga? Bagaimana bisa kalian melupakan perbekalan, sementara kalian sedang bepergian? Berapa banyak orang-orang terdahulu sebelum kalian telah meninggal, apakah kalian tidak berpikir? Tidakkah kalian menyaksikan bagaimana Allah menempatkan mereka pada posisi yang merugikan? Mereka tidak mampu memberikan satu wasiat pun dan tidak juga bisa kembali kepada keluarganya.” [Ru’uusul Qawaariir karya Ibnul Jauzi halaman 152]
Disalin ulang dari buku “Cara Bertaubat Menurut al Qur’an dan as Sunnah” karya Syaikh Muhammad bin Ibrahim al Hamd (hal.71-74), Penerbit: Pustaka Imam asy Syafi’ie
http://alqiyamah.wordpress.com/2009/10/18/janganlah-kita-menunda-nunda-taubat/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar