Abu Nu`aim al Ashbahani berkata, “Ada seseorang yang memiliki tiga teman istimewa. Sebagian dianggap lebih istimewa dari yang lain. Suatu kali ia tertimpa suatu masalah. Ia pun mendatangi teman pertamanya yang paling istimewa, lalu berkata, “Wahai fulan, saya sedang menghadapi masalah, aku ingin kamu bisa membantuku.” Teman pertama itu menjawab, “Aku tidak bisa membantumu.”
Ia pun beranjak menuju teman kedua yang diistimewakan setelah teman pertama, lalu ia berkata, “Wahai fulan, aku sedang menghadapi masalah, aku ingin agar kamu sudi membantuku.” Teman keduanya ini menjawab, “Baiklah, aku akan mengantarmu ke tempat tujuan, tapi setelah itu aku akan pulang meninggalkanmu.” Orang itupun mendatangi temannya yang ketiga, lalu berkata, “Wahai fulan, aku sedang menghadapi masalah, aku berharap kamu bisa membantuku.” Teman ketiganya ini menjawab, “Baik, aku akan menemanimu ke manapun kamu pergi, dan aku akan ikut ke manapun kamu masuk.”
Kemudian Ubaid bin Umair menjelaskan, “Teman pertama adalah perumpamaan bagi harta yang dimiliki seseorang, yang sama sekali tidak mengikutinya saat ia mati. Teman kedua adalah keluarga dan kerabatnya, yang hanya mengantar sampai kuburannya saja, lalu pulang meninggalkannya. Sedangkan teman ketiga adalah amalnya, yang akan selalu menyertainya ke manapun ia pergi dan ke manapun ia masuk.” (Hilyatul Aulia)
Dapatkan faidah ilmu lebih banyak dengan membaca langsung dari sumbernya di sini:
http://www.oaseimani.com/amal-teman-setia-kita.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar