Sesungguhnya keburukan dan dosa adalah penyakit hati, sebagaimana demam atau luka adalah penyakit badan. Seorang yang sakit manakala sembuh dari sakitnya secara total maka kembalilah staminanya dan bahkan seakan ia tidak pernah lemah (sakit) sedikitpun.
Stamina (kekuatan) sebelum sakit adalah perumpamaan dari kebaikan, sedangkan sakit adalah sebagai perumpamaan dosa, kemudian sembuh dari sakit adalah perumpamaan taubat, kedua perumpamaan ini adalah sama. Sebagaimana seorang yang menderita sakit (jasadnya) ada yang tidak pulih kekuatannya seperti sedia kala karena tingkat kesembuhan yang lemah, terkadang ada pula yang dapat pulih seperti sedia kala karena adanya faktor-faktor yang mendukungnya. Tubuhnya akan kembali sempurna seperti semula. Bahkan di antara mereka ada yang keadaannya lebih sehat, lebih kuat dan lebih lincah dibandingkan sebelum sakit, karena begitu kuatnya pengaruh penyembuhannya dan tersingkirlah hal-hal yang dapat menyebabkan kelemahan dan sakit. Hingga terkadang rasa sakit tersebut justru menjadi sebab datangnya kesehatan baginya. Sebagaimana perkataan seorang penyair:
Terkadang celamu mendatangkan pujian
Terkadang sakit menjadi sebab kesembuhan
Begitu pula, keadaan seorang hamba setelah bertaubat berada dalam tiga tingkatan tersebut.
{Ibnul Qayyim Al Jauziyyah rahimahullah)
www.ibnumajjah.wordpress.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar