Pages

Kamis, 29 Juli 2010

Al-Mannaan (Maha Pemberi, Maha Pemurah)

Al-Mannaan adalah sebagian dari asma’-Nya yang indah. Rasulullah Shallallahu 'alaihiwasallam telah menamakan-Nya dengan nama ini. Dari Anas bin Malik ia berkata bahwa Nabi Shallallahu 'alaihiwasallam mendengar seorang laki-laki berkata,

“Ya Allah, sesungguhnya aku meminta kepada-Mu, bahwasanya hanya bagi-Mulah segala pujian, tiada Ilah (yang berhak diibadahi) selain Engkau, Maha Esa tiada sekutu bagi-Mu, Yang Maha Pemberi (al-Mannaan), pencipta langit dan bumi, Yang memiliki kebesaran dan keagungan, wahai Yang Hidup, wahai Yang mengurus perkara makhluk dengan sendiri. Sesungguhnya aku memohon kepada-Mu Surga dan aku berlindung kepada-Mu dari siksa Neraka.”

Maka Rasulullah Shallallahu 'alaihiwasallam bersabda: “Sungguh dia telah memohon dengan nama-Nya Yang Mahaagung, yang apabila diminta dengannya, Dia akan memberi, apabila dimohon dengannya, Dia akan mengabulkan.”

Al-Mannaan. Dialah yang besar pemberian-Nya. Sesungguhnya Dia memberikan kehidupan, akal dan ucapan. Dia membuat rupa dan membaguskannya. Dia memberi nikmat lalu memperbanyak. dia memperbanyak pemberian dan bantuan.

Dia berfirman dan firman-Nya adalah haq:

“Dan jika kamu menghitung nikmat Allah, tidaklah dapat kamu menghinggakannya. Sesungguhnya manusia itu, sangat zalim dan sangat mengingkari (nikmat Allah).” (Ibrahim: 34).

Sebesar-besar nikmat, bahkan merupakan sumber segala nikmat yang diberikan Allah Subhanahu wata'ala kepada hamba-Nya adalah diutusnya para Rasul, yang melalui mereka Allah Subhanahu wata'ala menyelamatkan dari kesesatan dan memelihara mereka dari kebinasaan.

Allah Subhanahu wata'ala, dialah yang memberikan nikmat (karunia) kepada hamba-Nya dalam menciptakan, memberi rizki, memberi kesehatan badan, dan keamanan di dalam negeri. Dia melimpahkan kepada mereka nikmat yang tampak dan yang tersembunyi. Sebagian dari pemberian nikmat yang paling besar, yang paling sempurna, yang paling bermanfaat, bahkan merupakan asal dari segala nikmat, adalah petunjuk Islam dan anugerah iman. Ini yang paling utama dari segala hal.

Sebagai kesimpulan. Allah Subhanahu wata'ala, Dialah al-Mannaan yang tiada bandingnya. Dialah Yang Maha Mendengar, Maha Melihat, dan sangat besar pemberian-Nya. Dia memberikan hidup, akal, dan kemampuan berbicara. Dia memberi rupa dan membaguskan. Dia memberi nikmat yang besar, dan banyak pemberian-Nya. Dia menyelamatkan hamba-Nya yang beriman, memberi karunia kepada mereka dengan mengutus para Rasul dan menurunkan Kitab-kitab, serta mengeluarkan mereka dari kegelapan kepada nuur (cahaya) dengan nikmat dan karunia-Nya. Dia memberikan karunia kepada semua hamba-Nya dengan menciptakan, rizki, kesehatan, dan rasa aman bagi mereka yang beriman. Dia melimpahkan nikmat kepada hamba-Nya, padahal mereka berbuat durhaka dan dosa.

Ya Allah, berilah karunia kepada kami dengan nikmat iman, peliharalah kami, dan perbanyaklah bagi kami setiap kebaikan. Palingkanlah dari kami setiap kejahatan dan perbaikilah seluruh perkara kami, selamatkanlah kami dari kehinaan dunia dan adzab akhirat ya Kariim, ya Mannaan, ya Dzal Jalaali wal Ikraam, ya Hayyu, ya Qayyum, ya Badii’as samaawaati wal ardhi, ya al-Waahid al-Ahad, yang tidak beranak dan tidak diperanakkan dan tidak ada yang setara dengan-Nya.

Sumber: Syarah Asma’ul Husna, Dr. Sa’id bin ‘Ali bin Wahf al-Qahthani, Pustaka Imam Asy-Syafi’i

Tidak ada komentar:

Posting Komentar