Pages

Kamis, 29 Juli 2010

Al-Maula (Tempat Berlindung Segala Makhluk)

Allah Subhanahu wata'ala adalah pelindung orang-orang yang beriman. Dialah as-Sayyid dan Penolong dari musuh-musuh mereka. Dia adalah sebaik-baik Pelindung dan sebaik-baik Penolong.

Allah Subhanahu wata'ala berfirman:

“Dan jika mereka berpaling, maka ketahuilah bahwasanya Allah Pelindungmu. dia adalah sebaik-baik pelindung dan sebaik-baik penolong.” (Al-Anfaal: 40).

“Yang demikian itu karena sesungguhnya Allah adalah pelindung orang-orang yang beriman dan karena sesungguhnya orang-orang kafir itu tidak mempunyai pelindung.” (Muhammad: 11).

Allah Subhanahu wata'ala, Dialah yang melindungi dan memudahkan jalan bagi hamba-Nya yang beriman, memudahkan mereka mendapatkan segala manfaat agama dan dunia. (Dia sebaik-baik Penolong) yang menolong dan menolak dari mereka tipu daya orang-orang fasik dan cengkeraman orang-orang jahat. Siapa yang menjadikan Allah Subhanahu wata'ala sebagai Penolong dan Pelindungnya maka tidak ada yang ditakutkannya. Siapa yang melakukan hal yang sebaliknya, niscaya tiada kemuliaan baginya dan tiada perlindungan baginya. Allah Subhanahu wata'ala adalah Pelindung orang-orang beriman, yang mengatur mereka dengan sebaik-baik pengaturan. Maka sebaik-baik perlindungan adalah orang yang meminta perlindungan kepada-Nya karena ia akan mendapatkan apa yang dicarinya. Dia sebaik-baik Penolong bagi orang yang meminta pertolongan. Dia pun akan menjaganya dari segala hal yang dibenci.

Allah Subhanahu wata'ala berfirman:

“Tetapi (ikutilah Allah), Allahlah Pelindungmu, dan Dia-lah sebaik-baik penolong.” (Ali ‘Imran: 150).

Orang yang baik niat dan perkataannya, ketika menghadap kepada Rabb dengan iman dan takwa, dan tidak bisa berpaling kepada yang lain yang tidak memberi manfaat dan mudharat, niscaya Allah akan melindungi mereka dan bersifat lembut kepada mereka. Dia akan menolong mereka untuk mendapatkan segala kebaikan dan mashlahat bagi agama dan dunia mereka. Dia membebaskan merkea dari segala yang dibenci dengan keimanan mereka.

Seperti firman Allah Ta’ala,

“Sesungguhnya Allah membela orang-orang yang telah beriman…” (Al-Hajj: 38).

Adapun bagi orang-orang kafir, tatkala mereka berpaling kepada selain Allah. Dia Allah Subhanahu wata'ala memalingkan kepada apa yang mereka anggap sebagai pelindung mereka. Dia menghinakan dan menyerahkan mereka kepada perlindungan orang yang tidak dapat memberi manfaat dan mudharat, mereka (Ilah yang mereka sembah) menyesatkan, mencelakakan, dan menghalangi mereka untuk mendapatkan petunjuk ilmu yang bermanfaat dan amal shalih, serta menghalangi mereka untuk mendapatkan keberuntungan yang abadi. Oleh sebab itu, Neraka menjadi tempat mereka yang abadi. Ya Allah, lindungilah kami bersama orang-orang yang Engkau lindungi.

Allah Subhanahu wata'ala mencintai para wali-Nya, menolong, dan meluruskan jalan mereka. Wali Allah, dia yang mengenal Allah, senantiasa berbuat taat kepada-Nya, ikhlas dalam beribadah kepada-Nya, dan menjauhkan diri dari perbuatan maksiat. Siapa yang berani memusuhi wali Allah yang seperti itu, Allah Subhanahu wata'ala menyatakan perang dengannya. Pada sebuah hadits, Rasulullah Shallallahu 'alaihiwasallam meriwayatkan dari Rabbnya (hadits qudsi):

“Sesungguhnya Allah berfirman: ‘Siapa (yang berani) memusuhi wali-Ku, maka sungguh ia menyatakan perang terhadap-Ku. Tiada satu ibadah yang seorang mendekatkan diri kepada-Ku yang lebih Aku sukai selain kewajiban yang aku wajibkan kepada mereka. Seorang hamba senantiasa mendekatkan diri kepada-Ku dengan amalan-amalan sunnah sehingga Aku mencintainya. Maka apabila Aku mencintainya, Aku akan menjadi pendengarannya yang dengannya ia dapat mendengar, penglihatannya yang dengannya ia melihat, tangannya yang dengannya ia bergerak, dan kakinya yang dengannya ia berjalan. Jika dia meminta kepada-Ku, niscaya Kuberi dan jika ia meminta perlindungan kepada-Ku, niscaya Kuberi perlindungan. Aku tidak bimbang terhadap sesuatu sebagaimana Aku bimbang terhadap jiwa seorang Mukmin: ia tidak suka mati, sedangkan Aku tidak suka menyakitinya’.” (Hadits Riwayat Bukhari).

Maknanya adalah apabila ia seorang wali Allah, niscaya Dia Subhanahu wata'ala akan memeliharanya dan meluruskan jalannya, serta memberi taufik kepadanya sehingga ia tidak mendengar, kecuali kepada sesuatu yang membawa keridhaan Rabbnya. Dia tidak melihat, kecuali kepada yang disukai Rabbnya; tidak menggerakkan tangannya, kecuali terhadap yang diridhai Allah; kakinya tidak melangkah, kecuali untuk berbuat taat kepada Allah. Dia mendapatkan taufik, petunjuk, ilham dari Pelindung, dan Dialah Allah. Karena itulah Allah, para ulama seperti Ibnu Taimiyyah dan yang lainnya, menafsirkan hadits ini seperti yang telah disebutkan karena ada sebuah hadits riwayat yang lain: “Dengan-Ku ia mendengar, dengan-Ku ia melihat, dengan-Ku ia menggerakkan tangan dan dengan-Ku ia berjalan.” (Fathul Baari).

Ini menunjukkan adanya pertolongan Allah Subhanahu wata'ala terhadap hamba-Nya, bantuan-Nya, dan perlindungan-Nya. Maka Allah memberi taufik terhadap amal (ibadah) yang disertai anggota tubuh dan Dia memeliharanya dari perbuatan yang dimurkai Allah Subhanahu wata'ala.

Al-Maula (Tempat berlindung segala makhluk)

Dia adalah al-Maula, ar-Rabb, al-Maalik (raja), dan as-Sayyid (tuan). Dialah yang diharapkan bantuan dan pertolongan karena Dialah pemilik segala sesuatu. Dia yang memberikan nama kepada diri-Nya dengan nama ini.

Allah Ta'ala berfirman:

“…Maka dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat dan berpeganglah kamu pada tali Allah. Dia adalah Pelindungmu, maka Dialah sebaik-baik pelindung dan sebaik- baik penolong.” (Al-Hajj: 78).

Firman-Nya lagi:

“Dan jika mereka berpaling, maka ketahuilah bahwasanya Allah Pelindungmu. dia adalah sebaik-baik pelindung dan sebaik-baik penolong.” (An-Anfaal: 40).

Firman-Nya pula:

“Yang demikian itu karena sesungguhnya Allah adalah pelindung orang-orang yang beriman dan karena sesungguhnya orang-orang kafir itu tidak mempunyai Pelindung.” (Muhammad: 11).

Allah Subhanahu wata'ala adalah Pelindung orang-orang yang beriman. Dialah as-Sayyid dan Penolong dari musuh-musuh mereka. Dia adalah sebaik-baik Pelindung dan sebaik-baik Penolong.

Allah Subhanahu wata'ala, Dialah yang melindungi dan memudahkan jalan bagi hamba-Nya yang beriman, memudahkan mereka mendapatkan segala manfaat agama dan dunia. (Dia sebaik-baik Penolong) yang menolong dan menolak dari mereka tipu daya orang-orang fasik dan cengkraman orang-orang jahat. Siapa yang menjadikan Allah Subhanahu wata'ala sebagai Penolong dan Pelindungnya maka tidak ada yang ditakutkannya. Siapa yang melakukan hal sebaliknya, niscaya tidak ada kemuliaan baginya dan tiada perlindungan baginya. Allah Subhanahu wata'ala adalah Pelindung orang-orang beriman, yang mengatur mereka dengan sebaik-baik pengaturan. Maka sebaik-baik perlindungan adalah orang yang meminta perlindungan kepada-Nya karena ia akan mendapatkan apa yang dicarinya. Dia sebaik-baik Penolong bagi orang yang meminta pertolongan. Dia pun akan menjaganya dari segala hal yang dibenci.

Allah Subhanahu wata'ala berfirman:

“Tetapi (ikutilah Allah), Allahlah Pelindungmu, dan Dia-lah sebaik-baik penolong.” (Ali ‘Imran: 150).

Sebagian dari do’a yang beriman kepada Rabb mereka yang diceritakan Allah dalam Al-Qur’an: “…Engkaulah penolong kami, maka tolonglah kami terhadap kaum yang kafir." (Al-Baqarah: 286).

Engkau adalah Penolong dan Pelindung kami, kepada-Mu kami bertawakkal, Engkau yang dimintai pertolongan, dan kepada-Mu kami bergantung. Tiada daya dan upaya bagi kami, kecuali dengan-Mu.

Firman Allah subhanahu wata'ala:

“Sesungguhnya Allah telah mewajibkan kepadamu sekalian membebaskan diri dari sumpahmu dan Allah adalah Pelindungmu dan dia Maha Mengetahui lagi Mahabijaksana.” (At-Tahriim: 2).

“Jika kamu berdua bertaubat kepada Allah, maka sesungguhnya hati kamu berdua telah condong (untuk menerima kebaikan); dan jika kamu berdua bantu-membantu menyusahkan nabi, maka sesungguhnya Allah adalah Pelindungnya dan (begitu pula) Jibril dan orang-orang mukmin yang baik; dan selain dari itu malaikat-malaikat adalah penolongnya pula.” (At-Tahriim: 4).

Rasulullah Shalallahu'alaihi wasallam memberi petunjuk kepada para sahabat ketika Abu Sufyan (sebelum masuk Islam) berkata kepada mereka, “Kami memiliki tuhan ‘Uzza dan tidak ada ‘Uzza bagi kalian.” Maka beliau Shalallahu'alaihi wasallam bersabda,

“Katakanlah, Allah Pelindung kami dan tidak ada pelindung bagi kalian.” (HR. Bukhari).

Sumber: Syarah Asma’ul Husna, Dr. Sa’id bin ‘Ali bin Wahf al-Qahthani, Pustaka Imam Asy-Syafi’i

Tidak ada komentar:

Posting Komentar